fbpx

Mapan atau nikah duluan? Ini pertanyaan yang populer, tapi masih banyak yang tetap gak yakin apa pun jawabannya. Mungkin karena situasi tiap orang itu unik, apa yang dimiliki dan diinginkan bisa sangat variatif. Sehingga gak ada satu jawaban untuk semua orang.

Maka dari itu, di sini kami bantu Anda mendapatkan jawabannya sendiri, sesuai dengan impian Anda dan pasangan. Jadi akan jauh lebih baik kalau dijawab bersama-sama mapan atau nikah duluan.

Aturan pertama adalah segala sesuatu harus diskusikan dulu, yaitu terbuka dan transparan dalam memandang masa depan. Gak hanya keuangan. Kalau perlu, buat beberapa skenario dan jalan keluarnya. Intinya menyamakan ekspektasi agar di antara kalian gak ada yang kecewa.

Contoh: inginnya minimal tinggal di mana, biaya berapa, sumber keuangan baru yang cocok di sana, penghasilan minimal, pembagian tanggungjawab, bagaimana kalau punya anak di tahun pertama menikah, dan sebagainya. Prioritaskan isu – isu yang bakal paling berpengaruh.

Ada petuah indah dari Almarhum B. J. Habibie: “Kalau ketemu jodohnya, nggak punya apa-apa pun nggak menjadi soal. Kita menjadi mapan bekerja sama, transparansi antara suami dan istri. Kita merencanakan bersama.”

Anda ingin mapan dulu atau mapan bareng-bareng, kadang gak menjadi soal. Ada yang lebih suka cara aman meski waktunya lebih lama, ada juga yang mengandalkan ‘the power of kepepet’ agar lebih cepat mapan. Gak ada jawaban sahih. Anda bisa melihat ke pengalaman hidup Anda sendiri, pendekatan mana yang selama ini paling cocok mapan atau nikah duluan.

Kemudian, mapan itu relatif. Definisi bagi tiap orang bisa berbeda-beda, tegantung dari kebutuhan saat itu. Apapun yang Anda pilih: mapan dulu atau gak, Anda harus tau mapan itu seperti apa. Harus konkret dan bisa dijelaskan alasannya, bukan cuma mimpi di siang bolong. Tujuannya sebagai penanda arah agar perjuangan Anda gak nyasar ke mana – mana.

Baca Juga: Cara Supaya Tidak Stuck Dalam Hidup

Jika sanggup, memang lebih baik mapan dulu. Tapi ada juga yang baru bisa mapan setelah menikah karena jalur rezeki tiap orang berbeda – beda.