fbpx

Diperkirakan puluhan juta orang di Indonesia pernah melakukan self harm atau menyakiti diri sendiri. Mungkin Anda di antaranya? Jika iya, maka artikel ini akan berguna untuk Anda.

Self injury / self harm adalah gangguan psikologi dengan kecenderungan menyakiti diri sendiri secara fisik atau mental. Namun tidak sampai mencoba bunuh diri.

Topik ini kalah populer dibandingkan gangguan psikologi lainnya di sini, meski makin mendapat perhatian secara global…

Untungnya sudah mulai banyak juga komunitas atau organisasi yang melek dengan hal ini dan share ilmu di internet. Ini penting karena perilaku self harm lebih sering terbentuk di usia 13 tahun atau masa perkembangan remaja.

Dan trennya meningkat…

Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:

  • Memiliki banyak luka yang biasanya disembunyikan dengan pakaian yang menutupi seluruh tubuh
  • Memiliki gejala depresi
  • Sulit bersosialisasi
  • Tidak percaya diri dan sering menyalahkan diri sendiri
  • Mengacuhkan kondisi fisik seperti tidak mengontrol makanan
  • Kebutuhan emosional yang sengaja dilupakan
  • Suka menempatkan diri pada situasi berbahaya

Tanda – tanda di atas sulit diperhatikan karena umumnya dirahasiakan dan jarang diberitahukan kepada orang lain. Dan parahnya, jika seseorang mengakui hal tersebut, reaksi orang-orang biasanya adalah mengucilkan penderitanya. Sama sekali gak menolong…

Sebelum terlalu cepat menghakimi, mereka harusya memahami dulu tujuan mereka melukai diri:

  • Meredakan perasaan yang terlalu menyakitkan (marah, sedih, frustasi, malu, dll).
  • Merasa terlalu sedikit emosi atau merasa kekosongan (misal dengan menyayat tangan dan menyaksikan darah keluar, saya jadi yakin saya masih hidup).
  • Cara berkomunikasi karena ada perasaan yang gak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Contohnya mau minta tolong, tapi dengan cara menyakiti diri sendiri agar perlu dan pantas diperhatikan.
  • Menghukum diri sendiri atas kejadian buruk traumatis yang pernah terjadi. Dengan melukai diri, dia menganggap takkan lagi ‘dihukum’ jika kejadian serupa terjadi di masa depan.
  • “Lebih baik merasa sakit daripada mati rasa / kosong.” Atau yang lebih ekstrim, “Lebih baik luka fisik, daripada luka batin yang enggak berdarah tapi kerasa sakitnya.”
  • Mengembalikan fokus ketika pikiran kilas balik ke masa lalu yang menyakitkan.

Seseorang melakukan itu bukan karena ingin mencari masalah, justru sebagai cara untuk mengatasi permasalahan pribadinya. Cara yang salah. Tapi hanya itu cara yang dia tahu…

Sekalinya seseorang mencoba self injury. Maka kemungkinan besar akan terus mengandalkan cara itu untuk mengelola emosi negatifnya. Alasannya karena belum cukup memiliki cara lain untuk meredakannya.

Bahkan meski menyadari bahwa caranya itu tidak berguna, self harm bisa terpicu kembali ketika mentalnya down.

Apa sih penyebab utamanya? Bisakah dicegah sedari awal?

  • Biologis, contohnya level serotonin.
  • Kepribadian dan perilaku yang negatif.
  • Peristiwa traumatis yang memberikan rasa hampa, mati rasa, dan akhirnya rendah diri.
  • Gangguan mental tertentu, di antaranya: PTSD, gangguan mood, depresi, gangguan makan, gangguan penyesuaian, dan gangguan kepribadian ambang.
  • Kesusahan mengenali dan mengekspresikan emosi karena tidak terbiasa mengeluarkan emosi sejak kecil.
  • Kecanduan karena sudah terlalu sering, sehingga menyakiti diri dianggap melegakan.

Mencegah ternyata susah susah gampang. Yang pasti Anda harus berada di lingkungan yang positif agar pemicunya (emosi negatif) tidak memiliki kesempatan untuk muncul…

Sekarang adalah saat yang paling tepat untuk mengatasinya. Jika sudah pernah mencoba tapi gagal, mungkin di bawah ini ada yang belum Anda coba:

  1. Self compassion / mengasihi diri: membuatmu lebih positif dan bahagia setiap hari. Bayangkan orang yang Anda sayangi sedang memiliki masalah, apa yang akan Anda lakukan? Anda akan membantu dia bagaimana pun caranya. Tapi orang yang Anda sayangi itu ya Anda sendiri.
  2. Jangan pernah lupa bahwa Anda tidak berjuang sendirian.
  3. Latih mindfulness: menyadari dan fokus pada kondisi saat ini. Bisa dengan menarik napas dalam-dalam 3x. Lebih bagus lagi dengan meditasi atau yoga.
  4. Konsultasi: jika sudah berlangsung berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun dan Anda masih tidak bisa lepas dari self harm, sebaiknya meminta bantuan langsung dari ahli
  5. Spirit Khodam dan Amulet yang bisa membantu Anda lebih bahagia dan mengontrol emosi negatif Anda.

Pada akhirnya, ijinkan diri untuk berbuat kesalahan, karena manusia tanpa cela itu standar yang kejam dan gak realistis. Tidak perlu kecewa berlebihan karena masih banyak hal lain yang bisa diapresiasi selama Anda hidup.

Jika Anda ingin mengeksplor cara lain yang bisa lebih membantu Anda dengan lebih cepat, kami menerima konsultasi gratis bagi Anda yang benar-benar membutuhkan.

Cukup tekan tombol WhatsApp di bawah dan kami akan membimbing Anda.

Semoga Anda sehat dan dilindungi selalu!